Minggu, 25 November 2012

Model Terkecil M-Teens School Competition 2012



Menunggu detik-detik pengumuman 30 finalis lomba modeling M-Teens 2012, Kamis (22/11) lalu. Sembari menunggu break , pengunjung tak terduga mendapat hiburan kecil yang mengundang tawa. Setelah para peserta model turun dari atas panggung. Naiklah gadis kecil dengan berjalan lenggak-lenggok bak peserta model M-Teens.
            Lengkap dengan gaya polosnya yang lucu, tanpa sadar para pengunjung jadi tertarik memperhatikan tingkah gadis kecil itu. Dari cara berjalan dan gayanya yang centil mungkin dapat di bilang tak kalah hebat dengan peserta model M-Teens yang rata-rata sudah SMP dan SMA. Ditemani ayahnya yang duduk di bangku penonton, gadis itu makin semangat dengan tepuk tangan ayahnya.


Gadis berbaju pink yang baru masuk usia TK itu tak menghiraukan pengunjung yang memperhatikannya. Ceria dan tanpa gaya yang dibuat-buat, gadis itu bagai model yang menguasai catwalk. Momen lucu itu tak disia-siakan oleh sang ayah untuk memotret gadis kecilnya. Kembali mengundang gelak tawa dan kagum, gadis itu makin semangat mengelilingi catwalk karena difoto.
“Lihat, anak cewek kalau masih kecil. Lucu sekali tingkahnya” kata seorang pengunjung. Pengunjung yang lebih akrab disapa Bu Chusnul ini, antusias dengan acara M-Teens School Competition. Beliau juga memberikan dukungan dengan adanya acara ajang kreasi seperti M-Teens 2012. Adanya kompetisi, para remaja kota Malang dapat mengasah kemampuannya dengan bersaing di jenjang kemampuan pemulanya. Bu Chusnul, seorang guru yang ingin menjadi teladan bagi muridnya ini, terhibur dengan kelucuan si gadis kecil.
            Mungkin bisa jadi dia dapat ikut ajang kreasi M-Teens School Competition 10 tahun mendatang, gumam sang ayah. Gadis kecil berambut pendek itu memasang kembali gaya imut untuk di foto. Sayang, beberapa saat kemudian anak itu harus turun karena ada penyambutan dari Putri Kartini. Tapi bukan tidak mungkin seperti kata sang ayah, si kecil bisa jadi model professional juga di kemudian hari. Jangan kalah ya, peserta model M-Teens.

Ramada Wahyu Prastanti
SMA Negeri 2 Malang
Facebook : Mada Superelfishie
Twitter : @MadaRamada

Huru Hara Lomba Mading 3 Dimensi


“Lomba majalah dinding?? Oh.. majalah dinding?”
“Biasa aja itu” celetuk seorang pengunjung.
Lomba majalah dinding atau biasa disingkat mading, sudah biasa kita dengar dan kadang hampir menjadi hal yang umum. Yakinlah akan menjadi kesan yang beda kalau kita mengenal jenis lain dari mading itu, yaitu Mading 3 dimensi. Seperti ajang kreasi M-Teens School Competition 2012, yang di ikuti pelajar SMA dan SMP se-Malang raya ini. Dari berbagai lomba yang ada, salah satunya adalah Lomba Mading 3 dimensi.
Majalah dinding 3 dimensi punya keunikan tersendiri berbeda dengan majalah dinding pada umumnya. Selain dapat menyampaikan pesan dari tulisan seperti majalah, mading 3 Dimensi juga dapat menjadi penyaluran kreatifitas. Selain menjadi sumber informasi, benda-benda 3 dimensi yang menjadi ilustrasinya dapat membuat orang terkagum-kagum dengan keunikannya.
Banyak hal menarik datang dari Lomba Mading 3D M-Teens 2012. Kali ini datang dari peserta lomba Mading 3D. Pembuatan awal mading hingga selesai yang memerlukan banyak perjuangan tak kalah menarik untuk dibagi. Seperti Hari ini. Jumat, 23 November 2012. Hari kedua dari total 4 hari penilaian mading ini, tak menyurutkan semangat para peserta dari SMAN 7 yang setia menjaga stan mereka.
“Pembuatan Mading tim kami penuh kejadian menarik, misalnya saat pembuatan mading kami kesulitan membuat poros yang dapat berputar ini” tunjuk seorang peserta dari 7 anggota tim SMAN 7 Malang. Poros yang dapat membuat papan mading berputar hilang dan mereka kesulitan memperbaiki karena deadline pembuatan yang semakin dekat. Tim yang mengusung tema ‘Timun Emas” ini punya keunikan berbeda dari yang lain di Mading 3 dimensi mereka, salah satunya cerita rakyat Timun Emas yang di sajikan dalam papan bersekat berisi boneka clay manekin, yang dapat berputar dari porosnya. “Kami berharap pesan dalam cerita Timun Emas ini dapat tersamapaikan pada pengunjung, Bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Jangan hanya berpangku tangan tetapi kita harus berusaha keras” ucap tim yang beranggotakan Sarah, Tyas, Maulidia, Wita, Rara, Lutfi, dan Mira.
Karena pembuatan dan kemenarikan yang penuh perjuangan itulah sebuah Mading 3 dimensi tidak bisa dianggap remeh. Kreasi dari anak bangsa ini dapat menjadi sebuah penyaluran bakat seni dan sastra di dalamnya. Peserta Mading 3 dimensi M-Teens 2012 semua punya keunikan dan kemenarikan masing-masing dapat menjadi salah satu pelopornya.

Ramada Wahyu Prastanti
SMA Negeri 2 Malang
Facebook : Mada Superelfishie
Twitter : @MadaRamada

E.. E. E.. Eeee…. Serentak


Fenomena High Heels di ajang M-Teens School Competitioon 2012. Ajang kreasi pelajar terbesar se-Malang Raya yang diselenggarakan oleh Malang Post, Hari ini 22 November 2012 Menuai banyak kejadian seru yang tak terduga dari pengunjung dan peserta. Saat asyik berlenggak-lenggok berjalan dengan iringan musik, beberapa peserta dari total 67 peserta ini hampir saja jatuh bersamaan. Sontak secara reflek peserta modeling nomor urut kepala 50 tersebut teriak “E..E..EEeeeeee…!!” di atas catwalk, di ikuti para pengunjung juga karena terbawa perasaan kaget.
            “Untung tidak jadi jatuh” komentar beberapa pengunjung selama sesi berjalan di atas catwalk itu berlangsung. Pengunjung diantaranya ada yang tertawa dan menyemangati peserta modeling. Peserta modeling yang berasal dari beberapa SMP dan SMA se-malang raya tersebut terlihat sebersit ekspresi cemberut, tapi  mereka berusaha memasang kembali senyum manis mereka dan terus melanjutkan pose mereka. 

Mayoritas peserta modeling menggunakan high heels untuk tampil. High heels sudah menjadi keharusan bagi seorang model untuk menguasainya dia atas catwalk. “Ukuran high heels yang biasa saya pakai 10 sampai 12 cm, membuat saya harus berhati-hati saat berjalan” ungkap salah seorang peserta. Peserta mengaku dengan high heels kepercayaan diri mereka muncul, mereka yakin jika memakai high heels seorang model terlihat lebih jenjang dan anggun.
            High heels rupannya dapat menghalau nervous saat tampil, tetapi juga dapat menyusahkan jalan yang tidak biasa memakainya. Kompetisi Modeling M-Teens ini kebanyakan memang masih di ikuti peserta pemula, sehingga wajar banyak kesalahan teknis saat mereka tampil di catwalk. Gara – gara kejadian kecil di atas catwalk jangan jadi takut memakai high heels ya kawan.

Ramada Wahyu Prastanti
SMA Negeri 2 Malang
Facebook : Mada Superelfishie
Twitter : @MadaRamada